Sabtu, 27 Juli 2013

PRINSIP DESAIN MASJID


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam MENDESAIN  Masjid: 

Pada dasarnya desain masjid  yang baik bertujuan untuk MEMELIHARA kualitas kekhusyuan , kesucian dari seluruh kegiatan ibadah di dalamnya, bukan hanya sekedar menciptakan bangunan Masjid yang indah,  glamor ataupun bermegah-megah. 

Point -point  Desain yang perlu diperhatikan:

1. ZONASI  :

Yaitu pengelompokan area berdasarkan kegiatan tertentu di buat secara jelas; termasuk Zona kegiatan sholat dan non sholat, zona  suci dan non suci.

Perlu di ingat bahwa tidak semua yang datang ke masjid dalam keadaan "suci" misalnya wanita yang sedang haidh, jika ada kegiatan (ceramah, akad nikah, dsb) .Maka diperlukan Zona "non Sholat" ini, termasuk jika masjid ini berfungsi juga sebagai sarana dakwah bagi non muslim.

Jenis kegiatan yang akan dilakukan di area Masjid juga mempengaruhi pola Zonasi. Masjid raya atau masjid jami' biasanya memiliki lebih banyak kegiatan seperti kegiatan remaja masjid, kursus singkat, perpustakaan, Taman Al Quran/TPA, bahkan area khusus diskusi bagi non muslim yang ingin lebih mengenal islam. 

Innventarisasi Lingkup Kegiatan sangat penting sebagai langkah awal mendesain Masjid termasuk menentukan Zonasi nya.   

Contoh Zoning Area pada Bangunan Masjid


2.SIRKULASI 

a. Sirkulasi pria dan wanita:
Sirkulasi wanita dan Pria idealnya terpisah. Sehingga tidak membatalkan wudhu maupun menganggu konsentrasi  jamaah.

Sering kita temui bersatunya area wudhu pria dan wanita (biasanya di Mall, dengan alasan keterbatasan tempat) , ini jelas tidak terpelihara, selain potensi saling bersentuhan juga yang menyulitkan adalah ketika para wanita harus membuka jilbabnya dan menyingkap pakaiannya untuk berwudhu, sehingga memperlihatkan auratnya . 

b. Sirkulasi BerSuci

Sirkuasi bagi mereka yang telah dan belum berwudhlu sangat penting diperhatikan dalam rangka memelihara THAHARAH wudhu. Biasanya ditandai dengan "Jalur Suci  dan Batas Suci"

Seringkali kita temui desain mesjid kurang memperhatikan "Jalur dan batas suci", jalur pejalan kaki mereka yang BELUM WUDHU (kadang-kadang masih memakai sandal atau sepatunya) bertabrakan / bercampur dengan mereka yang sudah berwudlu, sehingga otomatis kaki jamaah yang sudah wudhu jadi tidak Thaharah. Lalu ketika jamaah tersebut memasuki masjid maka ikut tercemarlah lantai masjid nya.


Contoh pola Sirkulasi pada Masjid



3. THAHARAH 
Thaharah bukan semata-mata kesucian berwudhu, tetapi juga memelihara kesucian diri dan lingkungan dari najis. Diantaranya:

* TERPELIHARA  dari najis yang mungkin mengotori lantai dan dinding Masjid; sehingga menodai kesucian pakaian jamaah yang hendak sholat. Kasus yang pernah saya temui antara lain; masjid dimasuki oleh hewan misalnya kucing yang kemungkinan besar kakinya mengandung najis, sehingga menempel pada lanatai masjid. Atau Masjid dimasuki oleh jamaah (umumnya anak-anak) yang belum paham adab masuk masjid, mereka lalai cuci kaki atau tidak wudhu  lebih dulu sebelum memasuki masjid.


*TERPELIHARA dari unsur-unsur yang diharamkan dalam Membersihkan dan merawat Masjid. Point ini hampir selalu LOLOS dari pengamatan kita, berbagai zat kimia saat ini banyak mengandung Enzim dan Unsur Kimia yang disinyalir tidak halal. misalnya Elmusifier, yaitu zat yang digunakan sebagai pengelmusi dan agar cairan tidak menggumpal.jadi pastikan zat pembersih yang kita pakai tidak mengandung unsur unsur non Halal, baca dan pelajarilah "Ingredients" nya dengan teliti.

Perlu diperhatikan juga kebersihan alat (misalnya pel lantai)  dan metoda pembersihan masjidnya, agar terpelihara ke Thaharah an masjid.  


4. Desain yang Memelihara "Kesempurnaan Ibadah"

Desain Masjid harus terpelihara dari yang menganggu ke khusyu'an sholat diantaranya:
Gangguan suara : suara berisik bisa datang dari kesalahan penempatan genset, partisi kedap, jalan raya ramai yang tidak diberi "Filter" peredam suara, dsb.-----Pepohonan Rimbun dapat berfungsi sebagai Filter /Peredam kebisingan dari Jalan Raya. , Demikian pula dengan dinding masif tanpa bukaan bersifat "memblokir" suara (tetapi juga memblokir cahaya, sehingga tidak di rekomendasikan )

Gangguan Visual : gambar dan ornamen ornamen ramai yang berlebih2an, silau cahaya , warna-warni mencolok, atau kegiatan dan pemandangan diluar masjid yang merusak konsentrasi sholat. termasuk gangguan visual adalah ketika area pria dan wanita tidak  ter "hijab" dengan baik

.---------Pemakaian Ornamen Kaligrafi lukis dengan warna Monochrome Biru s/d Hijau lembut banyak digunakan meniru desain "Blue Mosquedi Turki " karena efek menetramkan dan estetikanya.

Interior BLUE Mosque-Turki
Keramik Tile in Blue Mosque Turki


Blue Mosque Turki - 1606 M

Kaligrafi Blue Mosque turki

Lubang  Pencahayaan sekaligus menjadi elemen estetika interior

Blue Mosque in Afghanistan Mazhar E Shariff



Interior Blue Mosque-Turki : th. 1600 an


----------Pemakaian Kayu ekspose dengan plituur /warna kayu natural pada lantai (parket), dinding dan atap (rangka atap ekspose) juga memberikan kesan menentramkan.
  

----------Partisi pemisah umumnya digunakan kain karena mudah di atur untuk perluasan sholat Jumat , tetapi partisi Rotan yang ringan juga dapat digunakan dan masih cukup bersifat "movable"

Gangguan  Bau : misalnya posisi toilet yang tidak memperhitungkan sirkulasi udara, dapat menyebabkan bau malah "menerjang" ke area sholat, atau bau sambal goreng restoran sebelah yang bikin jamaah buyar konsentrasinya :)
------------------Upayakan toilet area berada pada sisi terjauh dari area Sholat, dengan jendela bukaan kearah halaman luar, atau gunakan Exhaust fan.
------------------Selokan buangan air wudhu yang tidak mengalir lancar, juga menimbulkan bau tidak sedap. Perhatikan kemiringan saluran dan arah buangannya. Untuk menghemat air tanah, air bekas wudhu dapat disalurkan ke sumur resapan daripada di buang sia-sia ke selokan.  



5. Tampilan Fisik/Tampak Bangunan dan Interior Desain 

Kemuliaan  Rumah Allah TIDAK HARUS diwujudkan dalam desain masjid yang megah dan mewah, serta menghabiskan dana umat yang tidak sedikit.

Idealnya kita mengacu pada prinsip masjid yang dibangun Rasulullah yaitu Masjid Nabawi-Madinah;  masjid ini awalnya sangat sederhana dan lebih mengutamakan Fungsi Kegiatan yang dapat ditampung di dalamnya. Kegiatan yang memuliakan derajat umat lebih utama dari sekedar kemuliaan tampilan fisik. Wallahu'alam. 


Pemakaian Ikon Masjid seperti Kubah, Minaret dan ornamen hias interior sah saja dipakai selama tidak berlebih-lebihan dan melewati batas kewajaran.

Perlu dipahami bahwa asal muasal "kubah" atau "DOME"  adalah dari arsitektur Byzantine  contohnya adalah  Hagia Sophia sebelumnya adalah sebuah gereja utama di masa era kaisar  Romawi Constantine di Constantinople eropa (Sekarang turki) ,Dibangun pada tahun 500-an Masehi . Bangunan ini menjadi kebanggaan umat kristiani saat itu, karena kecanggihan teknologi pembuatan kubahnya yang mampu memiliki bentang besar, tanpa terganggu deretan kolom, sehingga dapat menampung jamaat dalam jumlah besar.


Gereja Hagia Sophia-pada 537 M,era Romawi
Hagia Sophia kemudian dijadikan Masjid sejak penaklukan Islam pada  tahun 1400 an
Interior Hagia Sophia, masih terlihat lukisan khas nasrani yang masih dipertahankan sebagai penghargaan  pada ibunda Siti maryam dan Nabi Isa.A.S, saat ini berfungsi sebagai Museum.   
 
Sejak penaklukan Constantinopel oleh Sutan Muhammad Al-Fatih pada tahun 1432 M , para sarjana Muslim tertantang menyaingi "kecanggihan" gereja Aya Sofia; Dalam proyek pembangunan MESJID BIRU -Turki . Meraka berhasil mengembangkan Teknologi tandingan dengan membangun Kubah yang lebih besar dari Aya Sofia, serta membangun minaret yang sangat tinggi tetapi "runcing dan slim".

. Masjid inipun menjadi pembuktian keutamaan ilmuwan Muslim  dimata umat non Muslim lainnya.
Sejak itu "kubah dan Minaret" menjadi ikon yang melekat pada arsitektur Masjid (Islam)


Blue Mosque Turki -tahun 1606
Interior Masjid Biru- Penataan Lubang cahaya menjadi elemen interior yang sangat indah dan fungsional.


 Jika kita cermati, semangat Dakwah Umat Islam lah yang lebih melatar belakangi pembangunan Masjid Biru ini, bukan sekedar bermegah-megah atau berbangga bangga dengan kemewahan bangunan.

 Di Indonesia selain bentuk kubah dan minaret, Masjid juga tampil dalam bentuk atap limasan sebagaimana dicontohkan dari beberapa masjid para wali dan beberapa masjid tua di indonesia. Masjid-Masjid inipun lebih mengutamakan Fungsi Kegiatan daripada sekedar bermegah-megah.


Masjid Demak th. 1432

Masjid Banten
Masjid Agung Palopo 1604

Masjid Agung Palembang th. 1700 an.

******************************************************************************

DOA Nabi Ibrahim ketika Membangun Ka'bah 


Doa ini Insya Allah dapat menjadi salah satu doa yang kita gunakan dalam Membangun Masjid maupun bangunan lainnya. Sebagaimana Nabi Ibrahim; doa ini dibaca terus menerus selama proses pembangunan (bukan hanya di awal saja).

Al Baqarah 127 -128-129: (Doa nabi Ibrahim saat membangun/memperbaiki Ka'bah)

127:Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (Membina, memperbaiki, merenovasi) dasar dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : Ya Rabb lami, terimalah daripada kami (Amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"  
( Ya Rabbana, Taqobbalminnaa, innaka anta Sami'ul 'Aliim" )

128: Ya Rabb kami, jadikanlah kami (berdua) orang yang tunduk patuh (muslim) dan jadikanlah pula atas  anak cucu keturunanku keturunanku umat yang muslim (tunduk patuh) padaMu, dan tunjukkanlah pada kami cara2 dan tempat ibadah (haji) kami, dan terimalah TAUBAT kami, sesungguhnya Engkaulah Maha penerima Taubat dan Maha Penyayang (tawwaburrahiim) 


129 : Ya Rabbana, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan pada mereka ayat-ayaat Mu, dan mengajarkan pada mereka Al Kitab (Al Quran ) dan Al Hikmah, serta mensucikan (Zakkihim) mereka, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa  lagi Maha Bijaksana ('Aziiz ul Hakiim)


Ayat diatas InsyaAllah dapat kita pakai sebagai doa dalam merancang dan membangun di lapangan (bangunan apa saja) , dimana didalamnya diisyaratkan :

*) Mengihklaskan niat membangun hanya kerena mengharap ridha Allah (Al-baqarah : 127) , dan di doakan terus menerus selama proses perencanaan dan pembangunan sampai selesainya, bukan hanya di awal pelaksanaan.

*) di Doakan Agar karya kita  ini bermanfaat bagi ke "muslim" an kita dan anak turunan kita yg juga kelak akan menikmati bangunan ini sebagai tempat memperbaiki ibadahnya  , tempat mempelajari Al Quran dan Al-Hikmah, dan tempat mensucikan hati. 

Kalau kita perhatikan Bangunan Masjid , Madrasah ataupun bangunan lainnya yang di bangun pada masa para wali, atau pada masa jayanya syiar Islam, sampai beratus tahun kemudian bangunan bangunan tersebut masih bertahan dan ramai berfungsi sebagai Pusat Syiar Islam;  padahal telah melewati  ratusan tahun alias beberapa generasi (anak-cucu) , agaknya inilah yang dimaksud dalam doa  "jadikanlah pula atas  anak cucu keturunanku umat yang muslim (tunduk patuh) padaMu,..." Al-Baqarah : 128. 

Wallahu'alam Bisawwab
 ______________________________________________________________________________


Key Word mendesain dan membangun Masjid: 
Atas dasar taqwa vs riya', ujub
Doa nabi Ibrahim
Sederhana vs bermegah-megah
Biaya mahal Vs biaya optimal
Kegiatan hanya Solat saja Vs memakmurkan masjid dan lingkungannya
Terpelihara ke THAHARAH an nya
Terpelihara Adab di masjid
Terpenuhi fungsi dan alur kegiatannya
Form Folow Function
Terpenuhi syarat Sah sholatnya dan khusu'
Tidak campur baur dengan ke syirikan dan kemunafikan
Memberikan rasa aman dan tentram di dalamnya.
Rindu untuk selalu kembali dan  mensucikan jiwa didalamnya.
Masjid Dhiraar Vs Masjid Taqwa
Thohiir-Thaharah-amna(aman) , Hafiz (terpelihara), khusyu', Zakkihim-zakat (mensucikan, membersihkan)