Kamis, 14 November 2013

Ayat Qur'an tentang MASJID

Berikut beberapa ayat Al-Quran yang berkenaan dengan Masjid : *)

  1. Masjid adalah milik Allah (72:18)
  2. ada yang Membangun masjid untuk memecah belah (9:107)
  3. Nilai Masjid yang dibangun orang munafik (9:107-110)
  4. Dasar pembangunan masjid (9 : 108-109)
  5. Yang mampu memakmurkan masjid ( 9: 17-18)
  6. Peringatan agar tidak menggunakan masjid untuk menyembah selain Allah (72:18)
  7. Menghalangi orang masuk masjid (Masjidil Haram) (5:3) , (8:34) , (22:25)
  8. Larangan perang di Masjidil Haram (9:28)
  9. Musyrik dilarang masuk Masjidil Haram  (9:28)    
  10. dll

*) di kutip dari "Kunci untuk Mencari Ayat Al-Quran" , Drs. MS. Khalil, PT. Bina Ilmu, Surabaya 1984

PERINTAH Membangun Masjid

DALIL dan PRINSIP  MEMBANGUN MASJID

1. Dalil Al-Quran
2. Al-Hadist 

Dalil Al-Quran yang terkait  "secara  fisik" dan "secara maknawi" diantaranya : 


At Taubah (9) : 107dan 108 dan 109
*-PERINTAH  untuk JANGAN  mendirikan Masjid "DHIRAR"  -cirinya masjid ini dibangun bukan menambah kerukunan umat, malah menimbulkan pecah belah umat, mudharat dan khufarat +  larangan sholat didalamnya, 
*-PERINTAH untuk membangun Masjid atas dasar TAQWA .
107: "Dan (diantara orang2 munafik ) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan ke mudharatan dan ke khufarat an. (Masjidal Dhiraaran wa kuffarraan..) dan untuk memecah belah/adu doma antara orang orang mukmin, serta menunggu kedatangan orang orang yang yang telah memerangi Allah dan Rasulnya sejak dulu. Mereka sesungguhnya bersumpah "kami tidak menghendaki selain kebaikan".Dan Allah jadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)

108: Janganlah kamu  sholat didalam masjid itu selama-lamanya. 
Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar Taqwa sejak hari pertamanya (min awwali yaumin) adalah lebih haq kamu sholat didalamnya . Didalamnya ada orang orang (Rijaal un) yang mencintai membersihkan dirinya. Dan Allah mencintai orang orang yg mensucikan diri (Wallahu yuhibbul Muthathohiriin) .  


109: maka apakah orang yang mendirikan masjid atas dasar TAQWA pada Allah dan Ridhanya itu lebih baik ataukah orang orang yang mendirikan bangunannya ditepi jurang yang runtuh? lalu Bangunan itu jatuh bersama-sama dengan dia kedalam neraka jahannam. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang orang yang zalim.



Surah Al Baqarah 149 :
 *- Dalil Quran tentang perintah menghadap Kiblat / Masjidil Haram sebagai ketentuan yang Hak, tidak bisa diganggu gugat, dan agar kita tidak lengah dalam memastikan akurasi derajat arah Kiblat. 

149: Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang Hak dari Rabb mu. Dan Allah sekali kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.  


Surah Al-Baqarah 238:  
Peliharalah semua Sholatmu, dan atas Sholat Wusthaa, Berdirilah karena Allah (dalam Sholatmu) dengan khusyu' . 

Al Baqarah 125 : 
dan ( ingatlah) ketika kami menjadikan RUMAH ITU (BAITULLAH) tempat berkumpul bagi manusia (lin-nnaas)  dan tempat yang aman. Dan jadikanlah (sebagian) maqam Ibrahim sebagai tempat sholat. Dan telah Kami peritahkan kepada Ibrahim dan Ismail : Bersihkanlah (Thohira-Thaharah) RumahKu untuk orang orang yang Thawaf, yang I'tikaf, yang Ruku' dan yang Sujud"  

Jika ayat ini diterjemahkan secara "fisik" sangat jelas bahwa fungsi bangunan Masjid selain sebagai sarana ibadah shalat, adalah juga sarana berkumpul manusia/dakwah (disini dipakai istilah Li-naas, bukan hanya lil Mukminin, artinya Masjid terbuka bagi jamaah yang mungkin masih awam dan belum paham adab di masjid atau bahkan non muslim yang berada di dalam areanya, untuk itulah tanggung jawab kita mengaplikasikannya dalam zona dan tata desain yang tepat )  agar TERPELIHARA SHOLAT  dan ke KHUSYU'  an nya.Juga  ke "THAHARAH /Kesucian"  area  Sholat tersebut.

Iktisar : 
  • Perintah  membangun masjid dengan dasar  TAQWA
  • Jangan membangun Masjid "Dhirar" 
  • Menghadap Kiblat
  • THAHARAH  (suci-bersuci-mensucikan)
  • Tempat berkumpul bukan hanya orang beriman, tetapi juga bagi masyarakat umum ("lin-nnass") dalam rangka dakwah Islam. 
  • Menjaga "HALAL -THoyyib" semua unsur untuk menjaga Kesempurnaan dan Kekhusyuan sholat.   
  • Amanah mengelola dana ummat sebagai bagaian dari THAHARAH.

********************************************************************************

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA PROSES PEMBANGUNAN MASJID


Niat taqwa dan mensucikan jiwa, bersihkan dari jebakan "kemunafikan" (masjid bukan untuk bermegah megah, membanggakan golongan/suku/aliran-bercampur baur dengan kegiatan "sinkritisme" dan khufarat). itulah sebabnya Nabi Ibrahim mencontohkan pada kita dalam Surat Al-Baqarah 127-129 (Lihat artikel : Doa nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah) 

Biaya pembangunan yang  Halalan Thoyyibah :

Antara Sabar dan Godaan: mungkin ini kalimat yang tepat menggambarkan antara hasrat untuk mewujudkan Masjid secepat cepatnya  dan se indah-indahnya versus ke (belum) tersediaan dana.  Godaan untuk menerima dan mencari dana "dari mana" saja atau "dari siapa saja" sulit di redam. 

Itulah sebabnya Doa Nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah harus kontinyu di 'amalkan agar kejernihan hati tetap terjaga, sejak dari awal pembangunan Masjid sampai tahap Finalisasi. Surat Al-Baqarah 127-129 (Lihat artikel : Doa nabi Ibrahim ketika membangun Ka'bah)

Dana membangun masjid tidak dapat di tawar harus dari yang Halalan Thoyyibah. 
Jika anda pernah bertemu sebuah masjid yang sederhana tetapi berada didalamnya terasa menentramkan jiwa, sejuk, betah berlama-lama, dan setelah meninggalkannya masjid itu masih terkenang-kenang dan timbul keterikatan hati  itu salah satu indikasi InsyaAllah masjid tersebut dibangun dengan yang Halalan Thoyyibah, dan ke Taqwa an hati, masjid seperti ini menyentuh "jiwa". 

Tetapi ada juga masjid yang kita datangi sekedar untuk "numpang sholat", lalu terkagum-kagum memandangi interiornya yang mewah, tetapi setelah kita tinggalkan tidak meninggalkan "bekas" dalam hati. Subhanallah sangat disayangkan, jika bangunan sekedar mewah tetapi terasa "hampa".      


Materialnya halalan Thoyyibah : 
Berhati hati memilih jenis material pembangun masjid agar kita tidak khilaf memakai unsur yg diharamkan Allah . 

Kualitas para pekerja dan tukang:


Berdasarkan pengamatan saya, ada para pekerja yang tidak terpelihara sholatnya, suka kumpul2 main kartu atau minum minuman keras, main perempuan, bicara tidak terpelihara; Biasanya tukang seperti ini juga tidak amanah. Tapi ada juga grup tukang yang santun dan mau diajak sholat atau dapat diarahkan.

Hal ini  sering lolos dari daftar "cek list"  kita,memang tidak mudah mencari grup tukang yang "amanah", tetapi Insya Allah dengan memohon pada Allah , kita akan dibantu dipertemukan dengan orang-orang seperti ini.Saya pernah mendapatkan tukang yang sholat nya terpelihara, kerja rajin..ternyata sebagian mereka punya latar belakang pernah "nyantri".

Karena Masjid adalah bangunan yang "suci dan special" bagi kita, InsyaAlah menjadi tambahan amalan Sholeh jika kita mau  agak bersusah payah sedikit menyeleksi pekerja dan tukang yang akan dipakai, sehingga mereka dapat mengerjakan bangunan mesjid kita dengan rasa "respek".

Memperhatikan waktu sholat, meskipun masih dalam tahap pembagunan fisik masjid. Tidak lucu kan kalau pas adzhan sholat para tukang di "geber" terus kerja dan panggilan adhan sholatnya di "cuekin". Idealnya mereka diberi waktu jeda dan diajak sholat berjamaah di tempat yang disediakan, hitung-hitung sekalian berdakwah.

Manajemen yang Amanah

topik ini cukup jelas, bahkan Dewan masjid Indonesia telah mengeluarkan buku-buku terkait Manajemen Masjid ini.